LIR PANDAWA MADHANGI BAWANA

Selasa, 10 September 2019

Persit KCK Ranting 4 Yonif 407 Gelar Pertemuan Gabungan



Tegal,- Persit Kartika Candra Kirana Ranting 4 Yonif 407 menggelar kegiatan pertemuan gabungan anggota Persit Kartika Candra Kirana se-jajaran Ranting 4 Yonif 407. Kegiatan yang rutin dilaksanakan dalam setiap bulannya tersebut diselenggarakan di Aula Kapten Damhuri Amir Yonif 407/PK, Selasa (10/09/2019).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Komandan Yonif 407/PK Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar, S.I.P., Pasi Pers Yonif 407/PK Lettu Inf Masraniansyah, Ketua Persit KCK Ranting 4 Yonif 407/PK Ny. Puspita Siregar, Ketua Anak Ranting 1 Kima beserta pengurus dan anggota, Ketua Anak Ranting 2 Kipan A beserta pengurus dan anggota, Ketua Anak Ranting 3 Kipan B beserta pengurus dan anggota, Ketua Anak Ranting 4 Kipan C beserta pengurus dan anggota, Ketua Anak Ranting 5 Kiban beserta pengurus dan anggota

Dalam sambutannya, sebagai pembina Persit KCK Ranting 4 Yonif 407 Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar, S.I.P. menyampaikan bahwa organisasi Persit itu lahir dari adanya rasa ingin senasib dan sepenanggungan. Pada saat itu, di masa memperjuangkan kemerdekaan para ibu-ibu atau istri dari para pejuang itu mempunyai satu rasa, satu tujuan dan ingin mencoba memiliki satu rasa sama-sama berjuang rasa senasib sepenanggungan.


“Maka ide itu lahir ditengah-tengah sulitnya untuk memperjuangkan kemerdekaan. Pada saat itu bapak-bapaknya harus berangklat ke medan juang untuk memperjuangkan kemerdekaan dan ibu-ibu pada saat itu mempunyai keinginan rasa senasib dan sepenanggungan untuk sama-sama bagaimana membentuk suatu wadah perkumpulan. Atas latar belakang itu, hari ini kita sudah menjadi organisasi yang terbesar, bahkan mungkin se-Asia Tenggara. Bayangkan dari Sabang sampai Merauke organisasi Persit itu ada sampai dengan ke pelosok-pelosok, seluruhnya ada dengan pakaiannya sama dan aturannya yang sama,” imbuhmya.

Lebih lanjut dijelaskan jika organisasi Persit itu dikelola dengan baik, maka mempunyai suatu kekuatan yang begitu besar. “Begitu berkomitmen menikah dengan prajurit secara langsung bahwa istri dari prajurit menjadi anggota Persit, hal tersebut juga melalui proses. Tak sedikit juga ibu Persit yang berprestrasi di organisasi Persit, namun ada juga ibu Persit yang melakukan penyimpangan,” begitu tegasnya

“Maka dari itu saya sebagai pembina Persit mengajak dan menyampaikan arahan kepada ibu-ibu agar mengingat kembali buku ADART Persit, pahami dan laksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Apa yang ibu pakai hari ini adalah suatu kehormatan dan kebanggaan, tidak semua orang juga terpilih untuk menjadi pendamping prajurit. Yakini bahwa itu adalah tugas yang mulia dan dapat dijadikan sebagai ladang ibadah,” tuturnya.


“Saya berharap, organisasi yang kita damba-dambakan ini kita besarkan namanya, kita tingkatnya kegiatannya dalam arti produktif, efektif dan efisien. Saya juga berpesan kepada seluruh ibu-ibu Persit, agar dalam penggunaan media sosial harus lebih hati-hati, gunakanlah medsos dengan lebih bijak. Tidak usah mengumbar aib, mengumbar informasi yang tidak jelas,” begitu pungkasnya.

Selanjutnya, dalam sambutan Ketua Persit Kartika Candra Kirana Ranting 4 Yonif 407 Ny. Puspita Siregar menyampaikan bahwa pertemuan dan kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan Persit seperti olahraga, keterampilan dan pengajian merupakan bentuk pembinaan dan kewajiban dari unsur pimpinan kepada anggota Persit yang bertujuan untuk bersosialisasi dengan anggota Persit yang lainnya. Selain itu juga untuk menyampaikan informasi-informasi yang tengah berkembang. Disisi lain, dengan adanya kegiatan bersama juga dapat menghilangkan stres atau kejenuhan.

“Banggalah dengan status ibu-ibu menjadi anggota Persit, karna diberikan kepercayaan untuk meneruskan perjuangan pendiri-pendiri Persit terdahulu. Kalau pendahulu kita yang telah mendirikan Persit, dulu mereka berjuang pada saat perjuangan kemerdekaan, dan itu adalah perjuangan yang berat. Sedangkan perjuangan kita saat ini lebih mudah, jadi alangkah eloknya kalo kita semua lebih dapat mensyukuri dengan menjalankan tugas dan kewajiban ibu-ibu sebagai anggota Persit dan ibu rumah tangga,” tuturnya.


“Bagi ibu-ibu Persit baru segera menyesuaikan, yang belum memiliki KTA dan KPI agar segera mengajukan ke pengurus. Sedangkan untuk pakaian dan perlengkapan atribut Persit harus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku,” begitu pungkasnya. (GB/Padmakusuma-Red)


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BERITA

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

KEGIATAN BULANAN

About

Pages - Menu

Blog Archive